Sekali lagi tentang asam lambung, benarkah asam lambung selalu dianggap sebagai sumber masalah?
Gangguan berupa perut yang perih, begah, bersendawa, rasa terbakar di dada, mual, muntah terkadang disertai diare adalah bentuk gangguan kesehatan yang sering dialami semua orang. Baik anak-anak maupun remaja biasanya sudah pernah mengalami gangguan semacam ini, dan apa tanggapanya bila mengalami gangguan semacam ini ? Umumnya akan mengatakan hal itu terjadi karena asam lambung, minum obat maag saja beres.
Selama seseorang tidak mengerti akan algoritme sistem kinerja tubuh manusia, semua orang pasti akan mengiyakannya dan pasti menyarankan agar minum obat maag yang kerjanya cespleng. Namun benarkah hal demikian? minum obat maag semua masalah selesai, dan seseorang akan sehat kembali??
Konsep Karnus yang berkali-kali selalu menyuarakan bahwa asam lambung tidak boleh dinetralkan adalah jawaban paling logis dan ilmiah dalam menangani dan mengendalikan asam lambung untuk kesehatan seutuhnya, Hal demikian bisa dikatakan logis karena asam lambung adalah senyawa penting untuk proses berjalannya metabolisme, tanpa asam lambung maka metabolismenya tidak akan berjalan baik dan sudah pasti menimbulkan berbagai masalah, Jika asam lambung dinetralkan atau ditiadakan keberadaannya maka sudah pasti untuk jangka panjangnya akan menimbulkan banyak masalah.
Konsep Karnus juga terus menyuarakan bahwa jika seseorang asam lambungnya dinetralkan maka akan muncul berbagai gangguan kesehatan berupa Hiperkolesterol, hipertensi, meningkatnya kadar trigliserida, kondisi gangguan metabolik, memicu terjadinya gangguan batu empedu dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Jadi bagaimana penanganan gangguan asam lambung yang benar? Sebelum memutuskan cara yang paling tepat, baiklah kita bahas bersama mengapa seseorang mengalami gangguan asam lambung, dan asam lambung tidak harus selalu dipersalahkan, yang mesti dipersalahkan adalah orangnya yang mengidap gangguan asam lambung itu sendiri. Perlu dipahami bahwa masalah asam lambung hanya akan terjadi jika terjadi ketidak seimbangan antara faktor pertahanan lambung ( dinding lambung+produksi mukosa ) dengan produksi asam lambung
Jika dinding lambung+mukosa lambung tidak bisa seimbang dengan keberadaan asam lambung, dalam arti lambung+mukosanya tipis maka pasti akan terjadi masalah, asam lambungnya akan mengiritasi dinding lambung dan terjadi gangguan sakit seperti tersebut diatas. Masalahnya mengapa dinding+mukosa lambung sangat tipis? hal ini perlu dipelajari lebih mendalam, mukosa lambung akan menipis pada saat seseorang mengalami : terlambat makan, makan tidak teratur, stress negatif, sering konsumsi obat pereda nyeri, atau makan makanan yang merangsang asam lambung diproduksi berlebihan misal makan nasi goreng, atau makan makanan lainnya yang jumlahnya terlalu banyak hingga kekenyangan dan organ lambung selalu dalam kondisi extra effort.
Jadi sudah jelas kan, asam lambung bukanlah sumber masalah, namun kebiasaan terlambat makan, makan tidak teratur, sering konsumsi obat pereda nyeri, volume makan yang berlebihan dsb. inilah yang merupakan sumber masalahnya. Jika ingin lambungnya baik, perhatikanlah kondisi dinding lambung+mukosa lambung dan asam lambung haruslah selalu seimbang.
Jika sudah terjadi gangguan asam lambung maka tindakan minum obat maag boleh2 saja asalkan waktunya singkat dan yang paling penting adalah usaha untuk merekonstruksi lambungnya dengan penerapan Konsep Karnus agar kondisi dinding lambung menjadi lebih kuat kembali, dari sini akan terjadi keseimbangan antara dinding lambung+mukosa lambung dengan keberadaan asam lambungnya. Cara ini adalah sebuah cara menjaga kesehatan berdasarkan algoritme kesehatan yang sebenarnya, tetap sehat, bebas masalah di kemudian hari dan betul-betul sehat seutuhnya.
Konsep Karnus, Cara Cerdas Untuk Sehat
Post a Comment for "Benarkah asam lambung selalu dianggap sebagai sumber masalah?"