Perbedaan Vitamin Alami dan Vitamin Sintetik
Fungsinya sama yaitu mengatur metabolisme tubuh dan dalam mencegah penyakit. Vitamin merupakan co-factor yaitu senyawa yang dibutuhkan dalam reaksi biokimia .
Hanya saja bedanya antara vitamin khusus dengan vitamin dalam makanan adalah: kalau kita makan makanan ,maka kandungan vitaminnya terkadang jumlah kadarnya tidak bisa ditahu jumlah miligramnya, sehingga dalam aplikasinya bekerjanya terkesan pelan, tetapi keuntungan vitamin dari makanan adalah jarang ada laporan kejadian hipervitaminose yaitu gangguan akibat kelebihan vitamin berupa keracunan dsb.
Untuk vitamin yang khusus vitamin saja, meskipun juga berasal dari makanan yang sudah diekstrak dengan teknologi khusus vitamin2 tersebut jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gangguan hipervitaminose hingga keracunan.
Vitamin alami adalah vitamin yg diproduksi oleh mahluk hidup, misalnya buah, sayur, sereal dan bbrp makanan hewani.
Misalnya:
- vitamin C dr jeruk
- Vitamin B dr bekatul
- Vitamin A dr beta caroten CPO
- dll
Sedangkan vitamin sintetik adalah vitamin yg dibuat oleh tangan manusia melalui proses kimia dan ezymatik di dlm industri dg bahan baku polimer makanan. Mayoritas suplemen multivitamin yg dibuat oleh industri adalah golongan vitamin sintetik
Industri vitamin hanya fokus pd bentuk molekul vitamin yg akan di produksi
Misalnya:
- Vit C sintetik yg dibuat dr pati jagung yg di pecah dg asam + aseton + enzym shg menghasilkan senyawa asam askorbat.
- Vit E sintetik dibuat dr toluene dan 2,3,5-trimethyl-hydroquinone yg di katalis oleh Fe dan gas hidrogen cloride.
Jadi, klo melihat bentuk molekul vitamin ini maka apabila dibuat scra industri akan melibatkan reaksi kimia yg rumit, hal ini akan berdampak pd sifat vitamin yg dihasilkan akan berbeda dg sifat vitamin alami krna ada senyawa penyerta pd produk yg dihasilkan
Dlm setiap reaksi kimia pasti ada senyawa lain sbg hasil samping atau limbah, hal ini sgt sulit dipisahkan dr produk vitamin sintetis yg dihasilkan
Contoh:
Pada produksi vitamin E menggunakan toluene sbg bahan baku, maka sisa toluene tidak boleh ada di produk vitamin E yg dihasilkan.
Pertanyaannya, apakah industri bisa menjamin 100% toluene tsb sdh hilang dr vitamin E yg di produksi??
Padahal toluene berbahaya bagi kesehatan
Blm lagi bahan baku yang lain yaitu 2,3,5-trimethyl-hydroquinone.... apakah industri bs memastikan senyawa tsb tdk ada dlm produk vitamin E yg dihasilkan??
Menurut sy, bijaklah dlm memahami kebutuhan tubuh...
Vitamin hanya sbg koenzyme dan sebagian bersifat hormon (vit. D3)
Tubuh hanya membutuhkan dlm jumlah yg sedikit
Dan itu semua sdh ada di makanan kita
Kita hanya perlu memastikan bahwa vitamin dr makanan kita ini berhasil "dibebaskan" dari zat pengikatnya shg bs diserap oleh darah utk diberikan ke seluruh sel
Dan... yg membebaskan vitamin dr zat pengikat itu adalah Asam Lambung
Sumber : Grup Konsultasi Karnus
source tag :
vitamin e alami,vitamin otak alami,vitamin mata alami,vitamin c alami,vitamin e alami untuk wajah,
vitamin hati alami,vitamin wajah kulit putih bersih bersinar,vitamin kulit alami,vitamin sintetik,
vitamin alami,
Post a Comment for "Perbedaan Vitamin Alami dan Vitamin Sintetik"